Optimisme dan kepercayaan diri adalah
satu paket yang saling berkaitan. Orang-orang yang optimis biasanya memiliki
rasa kepercayaan diri yang kuat. Sebaliknya kepercayaan diri pada seseorang
umumnya menumbuhkan rasa optimisme dalam menghadapi segala sesuatu. Untuk
itulah seseorang perlu memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat agar tuumbuh
pula sifat optimis dalam dirinya. Lantas bagaimana rasa percaya diri itu
ditumbuh dalam diri seorang anak ??
Suatu ketika Rasulullah
shalallahu’alaihi wassalam mengadakan perjalanan bersama Abdullah bin Abbas,
sahabat cilik yang banyak menemani dan membantu keperluan beliau
shalallahu’alaihi wassalam. Kemudian dalam perjalanan itu beliau memberikan
nasehat yang sekilas terdengar ringan namun sangat berbobot dan membekas dalam
hati si anak
Wahai anak, saya hendak mengajarimu beberapa kalimat;
Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu; jagalah Allah, niscaya engkau
mendapati-Nya bersamamu; jika engkau meminta, mintalah kepada Allah; jika
engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah, jika umat
manusia bersatu untuk memberi manfaat dengan sesuatu, mereka tidak dapat
melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika
mereka bersatu untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, mereka tidak akan dapat
melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena
telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.’ (HR. Turmudzi)
Masya Allah..sungguh nasihat luar biasa kepada seorang
anak yang kemudian tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa pula. Sebuah nasihat
yang penuh dengan tarbiyah imaniyah sekaligus sarat motivasi.
Setelah itu Ibnu Abbas tumbuh menjadi seorang lelaki berkepribadian luar
biasa. Keikhlasannya seluas padang pasir tempatnya tinggal. Keberanian dan
gairah jihadnya sepanas sinar matahari gurun. Kasihnya seperti oase di tengah
sahara. Masa kecilnya bersama dengan Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam benar-benar
telah membentuk karakter dan sifatnya yang luar biasa.
Lantas
pelajaran apa yang dapat kita petik dari nasihat Rasulullah shalallahu’alaihi
wassalam kepada si kecil Abdullah bin Abbas ini ?
Pertama,
Optimisme, atau bisa disebut juga dengan kepercayaan diri, merupakan hal yang
amat penting bagi perkembangan kehidupan dan masa depan seseorang. Sering kali
seseorang menjadi tidak aktif dan kreatif akibat kehilangan kepercayaan
dirinya. Ia menghadapi hidup dengan pesimis, minder, tidak bersemangat dan
mudah putus asa. Dan perasaan ini ternyata banyak dipengaruhi oleh faktor
eksternal seseorang sejak kecil. Peran orang tua [dan guru] sangatlah signifikan
dalam membangun kepercayaan dirinya. Maka penting sekali menumbuhkan
kepercayaan diri seseorang sedini mungkin.
Kedua,
konsep kepercayaan diri dalam Islam sangat berbeda dengan konsep percaya diri
versi sekuler. Konsep percaya diri Islam bukan bergantung kepada kemampuan diri
atau atribut-atribut yang disandang, yang justru seringkali membuat seseorang
sombong dan besar kepala. Namun konsep percaya diri dalam Islam bergantung
kepada seberapa besar kepercayaan atau keyakinannya kepada Allah. Inilah point
paling penting yang dinasehatkan Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam kepada
Ibnu Abbas, Jagalah Allah..maka Allah akan menjagamu.
Ketiga, kepercayaan diri berbasis
aqidah ini membuat seseorang akan optimis dan berani menghadapi segala
tantangan. Sebab ia yakin bahwa Yang dapat memberikan manfaat atau
mudharat, hanyalah Allah SWT. Point ini adalah “buah” dari meminta pertolongan
hanya kepada Allah SWT. Karena hanya Allah lah yang bisa memberikan pertolongan
dan kemenangan. Oleh karenanya, jika suatu kaum atau satu organisasi atau satu
pasukan atau satu negara sekalipun berniat untuk memberikan mudharat kepada
kita, niscaya itu tidak akan pernah terjadi tanpa adanya “izin” dari Allah SWT.
Sebaliknya jika suatu kaum, kelompok, organisasi atau negara sekalipun berniat
untuk memberikan kebaikan kepada kita, maka segala upaya mereka tidak akan
pernah terjadi sama sekali, tanpa adanya “izin” dari Allah SWT. Kuasa Allah SWT
meliputi segala sesuatu.
Sebagaimana
Allah SWT berfirman :
وَإِن يَمْسَسْكَ اللّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ
إِلاَّ هُوَ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدُيرٌ ١٧
Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu,
maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia
mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
(QS. Al-An’am: 17)
Wallahu a’lam (EAF)
0 Response to "MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK"
Posting Komentar